Mari minimalisir penggunaan listrik, sebagai langkah awal untuk menyelamatkan bumi dan mencegah global warming

Senin, 01 April 2013

Yang Kamu Perlu Ketahui tentang Earth Hour


Source: bp.blogspot.com


Semua pasti pada tahu dong, yang namanya Earth Hour. Itu lho, suatu perayaan dalam satu hari, yang selalu digelar pada hari Sabtu, pada akhir Maret, mengenai aktivitas minimalisir penggunaan listrik dalam rangka menyelamatkan bumi. Yup, bener banget! Yang namanya minimalisir penggunaan listrik, sudah jadi salah satu langkah praktis yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi, namun memiliki dampak positif yang besar.

Salah satu sekolah tinggi ilmu komunikasi di Jakarta, STIKOM – The London School of Public Relations, juga merayakan Earth Hour secara besar-besaran, dengan diberi nama Greenmagination. Dimulai dari seminar mengenai penghematan listrik untuk menyelamatkan bumi, di siang hari, dan dilanjutkan dengan konser, di sore hingga malam harinya.
Dikutip dari Yahoo! News Indonesia, ternyata acara Earth Hour memiliki banyak fakta-fakta unik, yang sangat menarik untuk diketahui. Berikut beberapa keunikan tersebut.




1. Logo 60+ 
 
Sumber: wordpress.com
Pada awalnya, logo Earth Hour hanyalah berupa angka 60 bermotif bumi. Hal ini berarti aksi 60 menit Earth Hour dalam rangka menyelamatkan bumi. Namun sejak tahun 2011, logo tersebut menambahkan tanda + (plus), dengan tujuan untuk mendorong publik untuk melakukan aksi lanjutan Earth Hour. WWF pun mendukung hal tersebut, karena mereka juga berharap aksi Earth Hour (pemadaman lampu selama 60 menit) tidak hanya terjadi selama 60 menit saja. Tetapi juga bisa terus dilanjutkan sehingga menjadi gaya hidup

 
  



2. Selalu digelar pada hari Sabtu
 
Sumber: sourcelink.com
Kalau kita perhatikan, Earth Hour paling sering dilakukan pada menjelang atau akhir minggu, yang mayoritas pada hari Sabtu. Memang, Earth Hour sebenarnya tidak punya hari spesifik dalam perayaannya, tetapi hari Sabtu dipilih karena hari tersebut merupakan hari santai bagi masyarakat. Maksudnya adalah, pada hari Sabtu, umumnya masyarakat tidak bekerja, keesokan harinya (Minggu) pun masih termasuk hari libur, sehingga mereka masih dapat beristirahat setelah merayakan Eart Hour. Pada hari Sabtu, juga banyak masyarakat yang menghabiskan waktu di rumah, sehingga kemungkinan besar mayoritas masyarakat dapat ikut berpartisipasi sekaligus mempererat hubungan satu sama lain.
 


3. Perayaannya selalu pada akhir Maret, pada pukul 20.30 sampai 21.30

Sumber: 680news.com
Ternyata, pemilhan akhir bulan Maret sebagai perayaan Earth Hour dikarenakan pada akhir bulan tersebut sedang terjadi pergantian musim dan memiliki suhu udara yang nyaman. Sehingga, masyarakat cenderung akan mematikan pemanas maupun pendingin ruangan.

Selain itu, waktu pelaksanaannya pada pukul 20.30 sampai 21.30 dikarenakan hampir semua belahan dunia sudah cukup gelap, sehingga efeknya akan lebih terasa. Karena apabila di waktu lain, terdapat beberapa negara, dimana masih terang pada pukul tersebut.



4. Alasan pemilihan Jakarta sebagai kota utama pelaksana Earth Hour
 
Sumber: helloasia.travel





 Sebagai ibu kota negara Indonesia, sudah pasti menjadikan Jakarta sebagai kota sibuk, yang tentunya sangat boros listrik. Masih dikutip dari Yahoo! News Indonesia, ternyata berdasarkan data konsumsi listrik tahun 2008, sebanyak 23% konsumsi listrik Indonesia lebih terfokus pada DKI Jakarta dan Tangerang. Sebenarnya, apabila dilakukan perbandingan antar pulau, wilayah Jawa dan Bali lah yang merupakan konsumen listrik terbesar, yaitu sebanyak 78%. Selain itu, masih terdapat 29 kota lainnya yang melaksanakan Earth Hour, tetapi karena Jakarta berstatus sebagai ibu kota dan memiliki bangunan ikonik yang dapat dipadamkan, maka kota inilah yang dijadikan tempat utama pelaksanaan Earth Hour.




5. Apakah manfaatnya?
 
Sumber: xcitefun.net
Nyatanya, aksi pemadaman lampu, meskipun hanya satu jam ini memiliki dampak besar terhadap bumi.kebanyakan energi listrik yang kita konsumsi, rata-rata berasal dari pembakaran sumber daya yang tidak baru, antara lain adalah minyak bumi dan gas, yang terbilang sangat langka, dan menghasilkan emisi yang dapat memberikan efek pemanasan global dalam pembakarannya. Cara yang digunakan guna mencegah pemanasan global tersebut, antara lain adalah dengan efisiensi energi dan konversi energi ke sumber daya yang masih terbarukan. Nah, Earth Hour merupakan salah satu pelaksanaan efisiensi energi secara sederhana.

Apabila sebagian masyarakat, meskipun dalam persentasi kecil seperti 10%, menghemat listrik saat Earth Hour, maka energi-energi yang dihemat tersebut, dapat disalurkan kepada desa-desa yang membutuhkan tenaga listrik lebih, dan mengurangi pembakaran emisi, sehingga menyediakan oksigen lebih kepada masyarakat lainnya dan memberikan waktu kebada bumi untuk menghasilkan oksigen lebih banyak.

 
Meskipun terbilang kecil, tetapi apabila orang yang melaksanakan berjumlah banyak, maka manfaatnya akan banyak juga. Kita pun juga memberikan waktu bagi bumi untuk bernafas sejenak.

 
Nah, makanya. Mari kita jadikan Earth Hour bukan hanya sebagai perayaan, tapi juga sebagai gaya hidup. Karena kita bisa menyelamatkan bumi dengan cara yang praktis. Dijamin deh, pemadaman bergilir lama kelamaan akan hilang.


Sumber (Yahoo! News Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar